Belajar pada mulanya adalah "masalah" bagi anak-anak kami, di Sekolah Luar Biasa. Anak-anak dengan kemampuan unik ini belajar dengan caranya sendiri. Ada yang suka berlari-lari keliling ruangan hanya untuk mengambil pensil teman-temannya, ada yang selalu sembunyi di kolong meja dan tidak mau keluar, ada yang begitu datang sampai pulang tidak mau masuk kelas untuk belajar tetapi hanya bermain ayunan, bahkan ada yang ketika dibimbing untuk menulis justru menggigit tangan si pembimbing (guru), tetapi ada juga yang begitu datang sudah minta PR pada guru karena semangatnya belajar yang juga luar biasa. Pada dasarnya semua anak memiliki potensi yang sungguh tidak terbayangkan ketika berhasil digali, hanya saja tergantung bagaimana diri dan lingkungan anak itu membentuknya. Tentu saja yang berbeda dari anak ini hanyalah kemampuan menemukan dan mengembangkan potensinya, sehingga perlu mendapatkan perhatian orang sekelilingnya untuk memberikan stimulus. Tugas kami sebagai pembimbing (guru) adalah untuk menemukan bakat emas mereka seterbatas apapun. Menghargai adalah kunci utama untuk lebih peka terhadap kemampuan luar biasa yang mereka miliki diatas keterbatasannya. Hal ini bukan hanya tanggung jawab kami sebagai pendidik di sekolah, namun juga tugas masyarakat di berbagai elemen untuk membentuk image positif bagi anak-anak luar biasa kami untuk melanjutkan hidup karena mereka juga punya masa depan seperti anak-anak lain yang memiliki cita-cita,hanya saja mereka punya impian yang tidak terkatakan (silent dream).